🐡 Jelaskan 3 Masalah Dalam Kearsipan Dan Cara Mengatasinya
MenurutDrs. Aw. Widjaya, masalah pokok dalam bidang kearsipan antara lain : Tidak dapat menemukan kembali arsip secara cepat suatu surat yang diperlukan leh atasan atau petugas unit lain dari bagian arsip. Peminjaman atau pemakaian suatu surat oleh unit lain dala waktu lama, bahkan kadang-kadang tidak dikembalikan. - Arsip sangat penting dalam kegiatan dokumentasi. Ilmu kearsipan sangat diperlukan untuk dapat mengelola berkas-berkas milik instansi pemerintah maupun swasta. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 43 Tahun 2009, kearsipan merupakan hal-hal yang berkenaan dengan arsip. Bentuk arsip berupa surat, warkat, akta, piagam, buku, dan sebagainya yang dapat dijadikan bukti sahih untuk dasar tindakan, keputusan, hingga penelitian. Perkembangan teknologi saat ini mendorong adanya arsip berwujud audio dan video digital. Hal ini membuat variasi jenis dan jumlah arsip pun semakin bertambah arsip yang semakin banyak membuat lembaga, organisasi, badan, maupun perusahaan kini memerlukan manajemen yang lebih dikenal dengan sistem kearsipan. Sistem itu berlaku buat jenis arsip manual maupun Arsip dan Kearsipan Istilah arsip dan kearsipan berbeda makna meskipun berkaitan erat. Pengertian kearsipan adalah pengelolaan catatan rekaman kegiatan atau sumber informasi yang punya nilai kegunaan, dengan teratur dan terencana. Jadi, kearsipan merujuk pada sistem pengelolaan kearsipan penting untuk mengelola arsip yang dibuat maupun diterima, agar berkas mudah ditemukan kembali jika diperlukan. Sistem kearsipan yang optimal dapat memperlancar kegiatan dan tujuan lembaga, organisasi, badan, individu maupun perusahaan. Sementara itu, kata arsip merupakan serapan dari bahasa Belanda, archief, yang secara etimologi berasal dari bahasa Yunani archium, berarti peti tempat untuk menyimpan dalam bahasa Latin, arsip disebut felum bundle yang berarti benang atau tali. Menurut sejarah, saat itu benang atau tali digunakan untuk mengikat kumpulan lembaran tulisan atau catatan agar ringkas dan mudah dicari jika juga Cara & Syarat Restorasi Arsip Korban Banjir Gratis di ANRI Apa Saja Asas Kearsipan Kelebihan dan Kelemahannya Pengertian arsip awalnya menunjukkan tempat atau ruang penyimpanan berkas/dokumen. Namun, saat ini definisi arsip lebih mengarah sebagai catatan atau surat yang memiliki nilai kegunaan yang perlu untuk disimpan dengan sistem kearsipan. Dulunya arsip identik dengan warkat berasal dari bahasa Arab yang berarti surat. Lantas, dalam perkembangannya kemudian, warkat dimaknai sebagai lembaran berisi keterangan atau informasi yang mempunyai arti dan kegunaan. Warkat juga dapat diartikan sebagai alat pembayaran non-tunai yang diperhitungkan melalui kliring. Adapun merujuk pada definisi dari Lembaga Administrasi Negara LAN, arsip adalah segala kertas, berkas, naskah, foto, film, mikro film, rekaman suara, gambar peta, bagan atau dokumen lainnya, dalam segala macam bentuk dan sifatnya, atau salinan dengan segala cara penciptaannya, yang dihasilkan atau diterima oleh suatu badan, sebagai bukti dari tujuan maupun fungsi kebijakan dari sebuah Arsip Arsip harus secara tepat menggambarkan apa yang dikomunikasikan dan diputuskan atau tindakan yang dilakukan. Arsip harus dapat mendukung kebutuhan bisnis yang terkait dan digunakan untuk tujuan akuntabilitas. Adapun karakteristik arsip yang menunjukkan kualitasnya adalah sebagai berikut1. AutentikInformasi melekat pada wujud aslinya seperti informasi mengenai waktu dan tempat arsip dibuat/ diterima, memiliki tujuan dan kegiatan, bukti kebijaksanaan dan organisasi penciptanya. 2. LegalDokumentasi untuk mendukung tugas dan kegiatan, dan memiliki status sebagai bahan bukti resmi bagi keputusan dan pelaksanaan kegiatan. 3. Unik Tidak dibuat massal dan memiliki kronologi produk. Jika arsip diduplikasi dibuat tembusan akan memiliki arti yang berbeda untuk pelaksanaan kegiatan. 4. TerpercayaDapat dipergunakan sebagai bukti sahih sebagai bahan pendukung pelaksanaan kegiatan - Pendidikan Kontributor Nurul AzizahPenulis Nurul AzizahEditor Addi M Idhom TAtacara dalam penentuan indeks antara lain: 1) Indeks harus singkat, jelas mewakli isi arsip. 2) Indeks harus mengandung makna tunggal, tidak ganda. 3) Kata yang digunakan harus sudah lazim. 4) Fleksibel untuk perkembangan selanjutnya. 5) Indeks harus kata benda atau yang dibendakan. Manajemen kearsipan adalah suatu kegiatan penerimaan, penyimpanan, penggunaan, pemeliharaan, penyusutan dan pemusnahan arsip berupa dokumen atau surat secara sistematis menurut aturan tertentu sehingga arsip tersebut mudah ditemukan, aman dan terjaga dengan baik. Manajemen kearsipan berupa kegiatan yang berhubungan dengan siklus hidup arsip mulai dari tahap penciptaan arsip, penyimpanan, penggunaan, pemeliharaan, penyusutan dan pemusnahan kearsipan merupakan seni pengendalian dokumen berupa pengendalian penggunaannya, pemeliharaan, perlindungan serta penyimpanan arsip. Pengendalian arsip dengan perencanaan pembuatan, pemeliharaan sesuai dengan kepentingan arsip, pemberian jasa pelayanan bagi yang membutuhkan arsip, selanjutnya pemilihan arsip yang perlu dimusnahkan ataupun lain dari manajemen kearsipan adalah serangkaian kegiatan penataan terhadap penciptaan pengurusan, pemeliharaan, pemakaian, pengambilan kembali dan penyingkiran dokumen-dokumen yang dilakukan oleh pimpinan dari suatu organisasi agar terjamin bahwa dokumen-dokumen yang tidak berguna tidak disimpan, sedangkan dokumen yang bernilai benar-benar terpelihara dan Manajemen Kearsipan Berikut definisi dan pengertian manajemen kearsipan records management dari beberapa sumber buku Menurut Priansa, dkk 2013, manajemen kearsipan adalah kegiatan mengatur dan menyusun arsip dalam suatu tatanan yang sistematis dan logis, menyimpan serta merawat arsip untuk digunakan secara aman dan ekonomis. Menurut Sayuti 2013, manajemen kearsipan adalah suatu kegiatan menempatkan dokumen-dokumen arsip penting dalam tempat penyimpanan yang baik dan menurut aturan tertentu, sehingga bila diperlukan dapat diketemukan dengan mudah dan cepat. Menurut Soebroto 2003, manajemen kearsipan adalah kegiatan yang berkenaan dengan penerimaan, penyimpanan, penggunaan, pemeliharaan, penyusutan dan pemusnahan benda-benda arsip. Menurut Sugiarto 2015, manajemen kearsipan adalah dasar dari pemeliharaan surat, kearsipan mengandung proses penyusunan dan penyimpanan surat-surat sedemikian rupa, sehingga surat/berkas tersebut dapat diketemukan kembali bila Manajemen Kearsipan Menurut Sugiarto 2015, terdapat beberapa aspek yang perlu diperhatikan dalam menentukan manajemen kearsipan yang baik, yaitu sebagai berikut Kepadatan. Faktor kepadatan bermaksud tidak menggunakan terlalu banyak tempat, khususnya ruangan lantai. Dengan kata lain, faktor kepadatan penyimpanan arsip dapat efisiensi penggunaan ruang kantor. Mudah dicapai. Aspek kemudahan dicapai sangat diperlukan dalam kegiatan pengelolaan arsip. File kabinet/almari penyimpanan arsip harus ditempatkan sedemikian rupa, sehingga mudah untuk menyimpan surat-surat ataupun mengambil arsip. Dengan mudah dicapai maka efisiensi tenaga dapat diwujudkan. Kesederhanaan. Faktor kesederhanaan bermaksud agar sistem penggolongan atau sistem penataan arsip dapat di mengerti dan dilaksanakan oleh setiap petugas, atau pengawas pada umumnya. Jangan sampai terjadi kesulitan penemuan arsip hanya dikarenakan seseorang tidak mengetahui bagaimana harus mencarinya. Keamanan. Faktor keamanan bermaksud agar dokumen-dokumen harus diberikan tingkat keamanan yang tepat sesuai dengan kepentingannya. Dalam hal ini harus menggunakan fasilitas pendukung yang memperhatikan aspek keamanan. Kehematan. Faktor kehematan bermaksud bahwa sistem kearsipan harus hemat dalam biaya uang, tenaga kerja dan biaya lainya. Elastisitas. Faktor elastisitas bermaksud bahwa sistem kearsipan harus dibuat dengan pertimbangan perluasan sistem penyimpanan dimasa yang akan dokumen seminimalnya. Faktor ini bermaksud bahwa dokumen yang disimpan adalah dokumen yang benar-benar harus diberikan bilamana diperlukan sehingga dokumen dapat ditemukan melalui bermacam-macam kepala heading.Dokumen-dokumen harus selalu disusun secara up to date, meskipun has demikian dapat bergantung pada penyusunan tenaga dan pengawasan. Harus dipergunakan sistem penggolongan yang paling tepat. Tidak ada sistem kearsipan yang paling baik, yang paling baik adalah sistem yang cocok dan tepat dengan kebutuhan didasarkan pada kebutuhan, sehingga sistem tersebut dapat membantu pencarian dokumen secara Lingkup Manajemen Kearsipan Menurut Sedarmayanti 2008, ruang lingkup dalam manajemen kearsipan dibagi menjadi beberapa tahapan, penjelasannya adalah sebagai berikuta. Penciptaan Arsip Tahap penciptaan arsip yaitu tahapan dasar guna mengontrol perkembangan dokumen akan dikelola sesuai dengan nilai manfaatnya bagi organisasi. Termasuk dalam tahapan ini adalah pengembangan dan penyusunan formulir baru bagi organisasi, seperti formulir pelanggan tentunya berbeda dengan formulir pemesanan barang. Tahap penciptaan meliputi beberapa sub, yaitu desain formulir, manajemen formulir, tata persuratan, manajemen pelaporan, sistem informasi manajemen dan Penggunaan Arsip Tahap penggunaan arsip yaitu arsip dapat dikategorikan sebagai arsip dinamis yaitu masih digunakan dalam kegiatan sehari-hari. Arsip dinamis digolongkan menjadi dua yaitu arsip dinamis aktif frekuensi penggunaan masih sangat tinggi dan arsip dinamis inaktif frekuensi penggunaan menurun. Tahap penggunaan meliputi filling system, penemuan kembali, pengurusan surat, program arsip vital dan pengelolaan pusat Pemeliharaan/Perlindungan Arsip Tahap pemeliharaan/perlindungan arsip yaitu Usaha pemeliharaan arsip berupa melindungi, mengatasi, mencegah dan mengambil langkah-langkah, tindakan-tindakan yang bertujuan untuk menyelamatkan arsip-arsip berikut informasinya isinya serta menjamin kelangsungan hidup arsip dari pemusnahan yang tidak Pemusnahan Arsip Tahap pemusnahan arsip yaitu tindakan atau kegiatan menghancurkan secara fisik arsip yang berakhir fungsinya serta tidak memiliki nilai guna, penghancuran tersebut diharuskan. Pemusnahan yang dilakukan dalam satuan kerja unit pengolahan dalam lingkungan organisasi menyangkut arsip-arsip yang tidak penting bagi kegunaan unit pengolah, khususnya yang menyangkut surat-surat rutin biasa seperti undangan dan sejenisnya. Pemusnahan arsip harus melakukan ketentuan sebagai berikut pemusnahan dilaksanakan dengan membuat daftar arsip-arsip yang akan dimusnahkan, diketahui oleh pejabat-pejabat yang berwenang, pemusnahan dilakukan dengan berita acara Manajemen Kearsipan Menurut Sedarmayanti 2008, dalam penyimpanan, pengorganisasian dan pengelolaan arsip dibagi menjadi tiga jenis asas pengorganisasian, yaitu sebagai berikuta. Asas Sentralisasi Asas sentralisasi adalah pelaksanaan pengelolaan arsip bagi seluruh organisasi yang dipusatkan disatu unit khusus, yaitu pusat penyimpanan arsip. Jadi unit-unit lain tidak melaksanakan pengurusan dan penyimpanan arsip. Asas ini biasanya digunakan oleh organisasi yang tidak terlalu besar, dan masing-masing unit tidak banyak memerlukan informasi yang bersifat khusus atau asas sentralisasi adalah Memudahkan pengawasan pengelolaan arsip bagi organisasi secara menyeluruh. Dapat memperoleh gambaran tentang jenis-jenis bidang arsip yang dimiliki secara keseluruhan. Memudahkan pelaksanaan perawatan dan asas sentralisasi adalah Dapat menimbulkan keterlambatan di dalam pemenuhan kebutuhan arsip untuk masing-masing unit lainnya, mengingat pada waktu yang bersamaan, beberapa unit kemungkinan meminta arsip yang kurang terampil dan kurang memahami masalah yang ada di unit lain, mengakibatkan penyusunan arsip mungkin tidak atau kurang sistematik. Terpisahnya letak gedung kantor, dirasakan sebagai hambatan karena jarak yang Asas Desentralisasi Asas desentralisasi adalah pelaksanaan pengelolaan arsip yang ditempatkan di masing-masing unit dalam suatu organisasi. Asas ini biasanya digunakan oleh organisasi yang besar/kompleks kegiatannya, dan masing-masing unit pada organisasi tersebut mengolah informasi yang khusus. Keuntungan asas desentralisasi adalah arsip yang dibutuhkan, akan lebih mudah dan lebih cepat diperoleh, karena prosedur tidak sulit. Sedangkan kerugian asas desentralisasi adalah pengawasan agak sulit dilakukan dan lebih banyak menggunakan biaya, tenaga dan Asas Gabungan antara Sentralisasi dan Desentralisasi Asas gabungan adalah pelaksanaan pengelolaan arsip dengan cara menggabungkan antara asas Sentralisasi dan Desentralisasi. Asas ini digunakan untuk mengurangi kerugian yang terdapat pada asas Sentralisasi atau asas Desentralisasi. Misalnya untuk arsip yang bersifat umum dibutuhkan oleh semua unit, simpan di pusat arsip organisasi, sedangkan arsip yang sifatnya khusus disimpan di masing-masing Penyimpanan Arsip Penyimpanan arsip prinsipnya adalah menyimpan berdasarkan kata-tangkap, yaitu caption dari arsip yang disimpan baik berupa huruf maupun angka yang disusun menurut urutan tertentu sehingga mudah dikelompokkan dan dicari di kemudian hari. Menurut Gie 2009, sistem penyimpanan arsip dapat dikelompokkan dalam lima jenis, yaitu sebagai berikuta. Penyimpanan menurut Abjad Alphabetic filling Pada penyimpanan ini, arsip-arsip disimpan menurut abjad dari nama-nama orang atau organisasi utama yang tertera dalam tiap-tiap arsip itu. Dalam surat-menyurat antara sebuah perusahaan dengan para langganannya misalnya, surat-surat yang ditujukan dan diterima dari para langganan itu disimpan menurut urutan abjad ini, sepucuk surat yang berhubungan dengan seseorang langganan dapat diketemukan kembali dengan lebih cepat daripada kalau semua surat Penyimpanan menurut pokok soal Subject filling Arsip-arsip dapat pula disimpan menurut urusan yang dimuat dalam tiap-tiap arsip. Misalnya semua surat-menyurat yang mengenai iklan dikumpulkan menjadi satu di bawah judul iklan. Demikian pula misalnya surat-surat kontrak tentang pembelian tanah dapat pula dihimpun dalam berkas yang diberi tanda berupa perkataan tanah. Arsip-arsip yang telah dikelompokkan menurut pokok soalnya itu kemudian disimpan juga menurut urut-urutan abjad judul-judul urusan Penyimpanan menurut wilayah Geographic filling Surat-surat yang harus dipelihara oleh sebuah organisasi dapat pula disimpan menurut pembagian wilayah. Untuk Indonesia misalnya, dapat diadakan pembagian menurut pulau-pulau Sumatera, Jawa, Kalimantan atau menurut wilayah provinsi Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Daerah Istimewa Yogyakarta. Sebuah penerbit majalah yang mempunyai langganan di seluruh Indonesia, dapat umpamanya menyimpan surat-menyurat dengan para langganan itu menurut kota-kota tempat tinggal masing-masing orang. Di sini dipakai pula sistem abjad untuk mengatur urutan-urutan nama-nama langganan itu, tetapi pengelompokan utamanya adalah menurut pembagian Penyimpanan menurut nomor Numeric filling Pada sistem penyimpanan ini, arsip yang mempunyai nomor disimpan menurut urut-urutan angka dari 1 terus meningkat hingga bilangan yang lebih besar. Ini misalnya faktur-faktur yang dibuat oleh sebuah Penyimpanan menurut tanggal Chronological filling Sebagai sistem terakhir untuk menyimpan arsip-arsip ialah menurut urut-urutan tanggal yang tertera pada tiap-tiap arsip itu. Sistem ini dapat dipakai bagi arsip-arsip yang harus memperhatikan sesuatu jangka waktu tertentu, misalnya surat-surat Kecermatan Kearsipan Rasio kecermatan kearsipan adalah rumus yang menghitung efektivitas manajemen kearsipan yang telah dilakukan. Menurut Amsyah 2005, rasio kecermatan kearsipan dihitung dengan rumus berikutMisalnya untuk 10 arsip yang tidak ditemukan dan arsip dapat ditemukan, rasio kecermatannya adalah 0,1%. Untuk sistem penyimpanan yang sempurna, rasio kecermatan atau angka-kecermatan niscaya tidak akan lebih dari 0,5%. Angka yang mencapai 3% atau lebih mengisyaratkan agar bisnis mengadakan perbaikan pengelolaan arsipnya, yang mencakup sistem dan prosedur penyimpanan, peralatan yang dipergunakan, keterampilan personil, prosedur pemakaian arsip, dan kebijaksanaan pemindahan dan pemusnahan PustakaPriansa, dan Garnida, Agus. 2013. Manajemen Perkantoran. Bandung 2013. Manajemen Kantor Praktis. Bandung R. 2011. Pengelolaan Arsip. Jakarta Agus. 2015. Manajemen Kearsipan Modern Dari Konvensional ke Basis Komputer. Yogyakarta Gava 2008. Tata Kearsipan dengan Memanfaatkan Teknologi Modern. Bandung Ilham The Liang. 2009. Administrasi Perkantoran Modern. Yogyakarta Zulkifli. 2005. Manajemen Kearsipan. Jakarta Gramedia Pustaka Utama.43Teknik restorasiada 2 cara, yaitu: a. Tradisional Yaitu dengan cara melapiskan kertas "handmade" dan "chiffon". b. Laminasi Yaitu pekerjaan menutup kertas/arsip diantara 2 lembar palstik. 4. Mikro film Adalah suatu proses fotografi, dimana arsip direkam pada film dalam ukuran yang diperkecil untuk memudahkan penyimpanan dan penggunaan.
Masalah Pokok Kearsipan Menurut Para Ahli Dalam suatu organisasi kantor berbagai masalah kearsipan sering kali muncul dan seringkali menimbulkan terhambatnya penyelesaian aktivitas surat menurat dalam lingkunagan kantor. Berkaitan dengan hal tersebut, beberapa ahli berpendapat mengenai masalah-masalah pokok yang ada kaitannya dengan kearsipan. A. Menurut Moekijat Masalah-masalah yang sering dijumpai dalam administrasi kearsipan antara lain yaitu 1 Mengunakan sistem penggolongan klasifikasi yang salah 2 Pegawai-pegawai yang tidak terlatih 3 Organisasi yang kurang baik dalam perumusan tanggung jawab dan kekuasaan yang tidak jelas 4 Tidak ada prosedur-prosedur kearsipan tertentu 5 Ruang dan perlengkapan tidak sesuai dengan kegiatan 6 Tidak ada penentuan waktu yang direncanakan untuk menyimpan dan menghapuskan warkat-warkat 7 Kurang adanya pengawasan terhadap warkat-warkat surat-surat yang dipinjam atau pengembaliannya. B. Menurut E. Martono Masalah yang sering timbul berkaitan dengan warkat, antara lain yakni 1 Warkat tidak dapat ditemukan kembali karena hilang 2 Warkat setiap hari selalu bertambah 3 Warkat ditemukan setelah lam mencari dan membongkari seluruh tumpukan data 4 Peralatan penyimpanan tidak memenuhi syarat 5 Tempat penyimpanan warkat terlalu sesak kurang tempat 6 Pegawai di bidang penyimpanan warkat kurang terlatih C. Menurut The Liang Gie Masalah-masalah pokok dalam bidang kearsipan yang pada umumnya dihadapi oleh instansi-instansi berkaitan dengan hal-hal berikut 1 Tidak bisa menemukan kembali secara cepat dari bagian arsip sebuah surat yang diperlukan oleh pimpinan instansi atau satuan organisasi. 2 Bertambahnya surat-surat ke dalam bagian arsip tanpa ada penyingkirannya, sehingga tempat dan peralatan tidak mencukupi. 3 Pinjaman atau pemakaian suatu surat oleh pimpinan atau satuan organisasi lainnya jangka waktunya sering sangat lama, bahkan terkadang tidak dikembalikan. 4 Tata kerja dan pealatan kearsipan yang tidak mengikuti perkembangan dalam ilmu kearsipan modrn, akibat dari pegawai arsip yang tidak cakap dan kurangnya bimbingan yang teratur. Setelah mengetahui beberapa permasalahan yang berkaitan dengan kearsipan, maka tentu saja kita harus mengetahui bagaiman cara memecahkan masalah kearsipan tersebut, antara lain dengan memperhatikan langkah-langkah berikut 1 Petugas arsip harus memenuhi syarat 2 Harus menggunakan sistem penyimpanan yang tepat 3 Perlu adanya pengaturan prosedur peminjaman, disamping pengawasan atau kontrol dan pengendalian yang ketat 4 Fasilitas kearsipan harus memenuhi syarat dan mengikuti perkembangan jaman 5 Memperluas ruangan tempat penyimpanan dan mengefektifkan ruangan serta peralatan yang ada 6 Secara rutin diadakan perawatan dan pencegahan kerusakan 7 Mengikutsertakan para pengelola kearsipan dalam kursus-kursus atau diklat-diklat kearsipan dan penggunaan teknologi canggih 8 Melakukan penyusutan dan pemusnahan secara rutin terhadap arsip-arsip yang sudah tidak terpakai. Ruang Lingkup Kearsipan Ruang lingkup kegiatan kearsipan antara lain yaitu 1 Penciptaan dan penerimaan warkat 2 Pengumpulan dan penerimaan warkat 4 Pemeliharaan dan perawatan warkat/arsip 5 Penyimpanan warkat/arsip
Masalahmasalah yang sering dijumpai dalam administrasi kearsipan, yaitu : 1) Dipergunakan sistem pengolahan (klasifikasi) yang salah 2) Organisasi yang kurang baik dan perumusan tanggung jawab dan kekuasaan yang tidak jelas. 3) Pegawai-pegawai yang tidak terlatih 4) Tidak ada prosedur-prosedur kearsipan tertentu 3 Restorasi Arsip yaitu memperbaiki arsip-arsip yang rusak, sehingga dapat digunakan dan disimpan untuk waktu yang lebih lama lagi. Teknik restorasi ada 2 cara, yaitu: a. Tradisional yaitu dengan cara melapis kertas "handmade" dan "chiffon". b. Laminasi yaitu pekerjaan menutup kertas/arsip diantara 2 lembar plastik. 4. Mikrofilm Sebagaisuatu sub sistem dalam tata kearsipan pada dasarnya penataan berkas adalah merupakan cara penyimpanan arsip aktif yang dilakukan secara logis dan sistematis. Dalam pelaksaan penataan berkas tidak lepas dari pengorganisasian arsip. Dalam hal ini merupakan langkah untuk mempertegas tanggung jawab setiap unit yang ada didalam suatu organisasi. 16 Pengantar Kearsipan 1. Menyediakan memori institusi. 2. Membuat kebijakan. 3. Membuat keputusan yang sesuai. 4. Membantu efisiensi, produktivitas dan konsistensi. 5. Memenuhi kebutuhan peraturan dan hukum. 6. Melindungi organisasi dari hal yang tidak diinginkan staf dan konsumen. 7. Janganmenggunakan pasta atau lem yang dibuat dari celluloce tape dan sejenisnya, sebab bahan tersebut dapat dengan mudah merusak kertas arsip itu sendiri. 2. Kerusakan yang disebabkan dari luar faktor eksternal Wursantodalam bukunya yang berjudul kearsipan 1991:228 mengatakan, faktor penyebab kerusakan ekstern adalah faktor-faktor kerusakan arsip yang berasal dari luar arsip tersebut, misalnya: a.hmmkarena banyak user yang mengalami masalah mengenai game di thread ini gwa mo ngasih tahu masalah yang biasa muncul dalam game dan cara mengatasinya 1.Game Tidak bisa di akses atau Tidak terjadi apa apa ketika mengakses nya Hal ini biasanya di sebabkan oleh pernah mengehntikan game secara tiba2 atau crash karena memory leak saran saya coba clean registry dan file2 yang tidak dibutuhkan
Beberapahal negatif yang memungkinkan muncul dalam keberagaman .